Biologi Virus

    No Comments

    Virus adalah mikroba menular yang terdiri dari segmen asam nukleat (baik DNA atau RNA) yang dikelilingi oleh selubung protein. Virus tidak dapat bereplikasi sendiri; sebaliknya, ia harus menginfeksi sel dan menggunakan sbobet88 komponen sel inang untuk membuat salinannya sendiri. Seringkali, virus akhirnya membunuh sel inang dalam prosesnya, menyebabkan kerusakan pada organisme inang. Contoh terkenal dari virus yang menyebabkan penyakit manusia termasuk AIDS, COVID-19, campak dan cacar.

    Cerita

    Virus. Nah, kita semua telah belajar lebih banyak tentang virus dalam dua tahun terakhir dengan wabah Covid-19/pandemi global. Virus menginfeksi manusia. Namun, sebenarnya, virus menginfeksi banyak organisme, jadi Anda akan menemukan virus yang menginfeksi jamur, virus yang menginfeksi bakteri, dan kita dapat belajar banyak tentang cara virus mempertahankan diri dengan mempelajari virus yang menginfeksi seluruh spesies. Itu benar-benar membantu kita untuk memahami penyakit manusia. Namun virus yang menginfeksi manusia hanyalah sebagian kecil dari virus yang Anda temukan di dunia. Kelimpahan virus terbesar adalah yang menginfeksi bakteri yang baccarat online kadang-kadang disebut fag. Dan mereka telah berbagi banyak sifat yang sama tetapi jauh lebih melimpah. Banyak penelitian di masa depan akan mengungkap cara virus menginfeksi manusia dan apa yang mungkin kita temukan sebagai cara potensial untuk menghentikan replikasi virus di dalam sel manusia.

    virus, agen infeksi berukuran kecil dan komposisi sederhana yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri. Namanya berasal dari kata Latin yang berarti “cairan berlendir” atau “racun”.

    Indikasi paling awal tentang sifat biologis virus berasal dari penelitian pada tahun 1892 oleh ilmuwan Rusia Dmitry I. Ivanovsky dan pada tahun 1898 oleh ilmuwan Belanda Martinus W. Beijerinck. Beijerinck pertama kali menduga bahwa virus yang diteliti adalah jenis baru agen infeksius, yang dia beri nama contagium vivum fluidum, yang berarti bahwa itu adalah organisme hidup yang bereproduksi yang berbeda dari organisme lain.

    Kemajuan signifikan dibuat oleh ilmuwan Amerika John Enders, Thomas Weller, dan Frederick Robbins, yang pada tahun 1949 mengembangkan teknik kultur sel pada permukaan kaca; sel kemudian dapat terinfeksi  judi bola online virus yang menyebabkan polio (virus polio) dan penyakit lainnya. (Sampai saat ini, virus polio hanya dapat tumbuh di otak simpanse atau sumsum tulang belakang monyet.) Kultur sel pada permukaan kaca membuka jalan bagi penyakit yang disebabkan oleh virus untuk diidentifikasi melalui efeknya pada sel (efek sitopatogenik) dan oleh adanya antibodi terhadap mereka di dalam darah. Kultur sel kemudian mengarah pada pengembangan dan produksi vaksin (preparat yang digunakan untuk memperoleh kekebalan terhadap suatu penyakit) seperti vaksin virus polio.

    Categories: Uncategorized

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *