Semarang, (24/09) ribuan mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi di Kota Semarang dan sekitarnya mengerjakan demonstrasi di depan gedung DPRD Jawa Tengah di dalam gerakan atas nama Aliansi Semarang Raya. Universitas yang turut dan juga berpartisipasi antara lain: Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), UIN Walisongo Semarang, Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Universitas Jendral Soedirman (Unsoed), dan sebagainya. Gerakan demonstrasi yang bertajuk “SERUAN AKSI #REFORMASI DIKORUPSI” ini yaitu usaha protes pada pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat atas pelbagai pro kontra perihal persoalan di bidang aturan, pengajaran, hingga HAM yang berjalan sebagian kala terakhir di Indonesia.

Aksi dikerjakan semenjak pukul 09.30 WIB bersama dengan spot kumpul Patung Kuda Undip Pleburan, lantas dilanjutkan bersama dengan long march menuju gedung DPRD Jawa Tengah sembari menggaungkan seruan-seruan, ataupun nyanyian pengobar api stimulan para slot gacor hari ini demonstran layaknya nyanyian “Darah Juang” dan “Totalitas Pengorbanan”. Jalan Pahlawan Semarang yang ditutup untuk kebutuhan aksi dipenuhi bersama dengan tipe sweater almamater kampus, seragam polisi, dan termasuk baju berwarna hitam yang sebetulnya menjadi dresscode untuk aksi perihal yang demikian. Dikala massa sudah terkondisikan bersama dengan bagus, perwakilan mahasiswa dari Unnes, Unwahas, dan Unisula mengerjakan orasi secara bergantian.

Massa yang berjumlah tidak cukup lebih 3000 orang itu menuntut supaya gerbang gedung DPRD Jawa Tengah dibuka supaya massa sanggup menyajikan aspirasi secara lantas pada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pukul 11.30 WIB massa berhasil merobohkan gerbang gedung DPRD Jawa Tengah dikarenakan aksi tentram mereka tidak kunjung beroleh tanggapan dan menjadi terdapatnya absensi negara. Pukul 12.00 Kapolrestabes Semarang naik ke podium orator, menghimbau supaya massa tak anarkis, dikarenakan Gubernur dan perwakilan DPRD Jawa Tengah bakal turun dan memperdengarkan aspirasi massa. Sesudah keadaan dikoordinasikan untuk kondusif, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo naik ke podium orator, menemui massa untuk berorasi dan memperdengarkan aspirasi mahasiswa.

Cornelius Gea selaku koordinator aksi dari LBH Semarang mengerjakan orasi dan juga mengucapkan tujuh tuntutuan yang menjadi basic progres aksi.

Menuntut DPR-RI mencabut draft RUU RKUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, dan mengasahkan RUU Peniadaan Kekerasan Seksual, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan RUU Masyarakat Adat.
Menuntut Presiden untuk mengeluarkan Perppu Pencabutan UU KPK dan UU Sumber Energi Air;
Menuntut Terhadap Presiden untuk memberikan hukuman tegas pada korporasi pembakar hutan;
Menuntut Kepolisian RI untuk membiarkan dan menghentikan kriminalisasi Penggiat Papua, Pejuang HAM dan bertanggung jawab atas pemulihan nama bagus tiap-tiap organisator dan Menghentikan seluruh intimidasi kepada masyarakat Papua;
Menuntut Terhadap Pemerintah untuk menjamin terlaksananya pertolongan jasa sarana kebugaran BPJS yang bagus bersama dengan skema pembiayaan yang ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah sebagai institusi yang berkewajiban untuk mencukupi hak atas kebugaran pada segala rakyat Indonesia;
Menuntut Pemerintah untuk mengusut tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM jaman lantas dan jaman sekarang;
Menuntut Pemerintah untuk menciptakan pengajaran yang demokratis, free dan transparan di dalam keuangannnya, menghentikan komersialisasi pengajaran yang memicu jalur masuk pengajaran kian kesusahan didapatkan oleh segala rakyat Indonesia. Meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan mengangkat guru honorer klasifikasi K2 menjadi PNS Dan atau PPPK, Dan memoratorium kebijakan PPG bagi jebolan LPTK.
Sesudah Cornel mengerjakan orasi dan mengucapkan tuntutan, Gubernur Jawa Tengah menandatangani surat tuntutan perihal yang demikianlah dan berkomitmen bakal meneruskannya ke DPR RI. Ganjar menghimbau pada massa untuk berkelanjutan menekuni aksi ini bersama dengan teratur dan tentram hingga selesai. Mengenai tuntutan mahasiswa, Ganjar mengatakan, “Apa tuntutan yang bakal kamu sampaikan pada kita sebagai gubernur, sebagai wakil pemerintah sentra di tempat, bakal aku sampaikan.” Pada saat itu juga, Gubernur Jateng lantas menandatangani tuntutan-tuntutan yang harus di sajikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Ada tiga pihak slot888 yang terlibat di dalam kesepakatan di lembar kertas perihal yang demikian, yaitu Kapolrestabes Semarang Abiyoso Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sukirman, dan Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah.

Berkaitan pelbagai kabar yang timbul di permukaan dari para pensupport pemerintah dan sebagian sarana yang seolah-olah menggiring opini publik bahwa aksi ini ditujukan untuk menggulingkan Jokowi, Cornel memastikan bahwa aksi ini bukan soal Jokowi melainkan perihal oligarki yang berkuasa. Narasi itu timbul di permukaan oleh sebagian orang yang tak bertanggungjawab yang membikin itu menjadi mengkonsumsi publik supaya tersedia penolakan dari sebagian masyarakat ataupun kampus kepada aksi ini. “Kami ini bukan cuma soal Jokowi, melainkan ini oligarki yang berkuasa, malahan oligarki sudah bersekongkol bersama dengan DPR dan pemerintah, bukan soal jokowi, bukan soal rezim. Oligarki harus dikalahkan dikarenakan terang-terang mengancam kedaulatan dan hak-hak rakyat.” tegasnya.

Suasana aksi siang itu dijaga oleh aparat keamanan dari Kapolres Semarang bersama dengan 55 personel untuk merawat komponen luar gerbang gedung DPRD, sebagian personel cadangan di halaman gedung DPRD Jawa Tengah, dan juga penyediaan sejumlah ambulans untuk memberikan pertolongan pada massa aksi yang terluka atau pingsan di sedang kerumunan massa. Perjalanan massa dari pelbagai kampus termasuk dikawal oleh polisi yang sebetulnya ditugaskan pada spot-spot yang sudah diatur. Bagas, tidak benar satu polisi lantas lintas mengatakan bahwa 55 personel polisi lantas lintas berada di bawah komando Kapolres Semarang. Kecuali itu, sudah dikerjakan rekayasa arus lantas lintas bersama dengan menutup jalur dari ujung gedung Kapolda hingga Taman Pancasila Simpang Lima Semarang.

Akbar Gustaf, tidak benar satu peserta aksi dari Fakultas Undang-undang Unnes, mencontoh aksi perihal yang demikianlah dikarenakan dari pihak fakultas malahan memberikan pertolongan untuk bergerak. “Pertanda yang dikerjakan DPR saat ini tak tersedia urgensinya, menjadi kita sebagai masyarakat harus benerin DPR dan staf pemerintahnya,” tuturnya. Akbar menyajikan bahwa dia siap turun andaikata dibutuhkan di dalam aksi-aksi setelah itu dan termasuk menghendaki supaya pemerintah lebih mendengar bunyi rakyat.

Massa aksi tetap bakal tetap mengawal tuntutan ini, andaikata tuntutan perihal yang demikianlah tak diindahkan karena itu bakal berjalan aksi-aksi sambungan yang lebih besar. Cornel mengatakan, “Padahal tangan dari Ganjar, DPRD, dan Kapolres harus diterangkan bersama dengan janji mereka mengusahakan untuk menyajikan aspirasi rakyat hingga ke sentra. Dan andaikata hingga pada dilantiknya presiden bulan depan aspirasi rakyat tak dipenuhi, karena itu kita bermufakat slot demo wild west gold lima kali lipat dari ribuan massa hari ini bakal turun ke jalur malahan bakal bermufakat untuk turun ke Jakarta untuk menuntut Jokowi supaya menuruti kedulatan rakyat.” paparnya.

gerbang Gedung DPRD runtuh, mengutip pengakuan Kapolres bahwa perihal perihal yang demikianlah tak bakal dipermasalahkan kembali dan Kapolres menjamin setelah aksi selesai tak bakal tersedia penahanan kepada mahasiswa. Massa menjadi membubarkan diri sekitar pukul 13.30 WIB dan berkelanjutan merawat kebersihan lingkungan bersama dengan memungut sampah yang berceceran untuk dimasukkan ke di dalam kantong plastik.